MAMUJU-Marakanya peredaran uang palsu di sulawesi barat membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan menjadi berkurang.
Hal tersebut mejadi salah satu fokus perhatian berbagai pihak seperti yang disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat
yang baru Eka Putra Budi Nugroho usai mengikuti kegiatan Obrolan Santai Bank Indonesia Bareng media (Osbim) bahwa untuk penanganan pengawasan peredaran uang palsu di sulbar akan lebih diperketat dengan melakukan koordinasi ke stake holder dan setiap unsur perbankan di sulbar dan akan lebih gencar lagi melakukan sosialisasi ke masyarakat
“Jadi kita akak melakukan koordinasi ke stake holder dan pihak perbakan serta lebih banyak lagi melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat untuk menekan peredaran uang palsu”.Tegas Eka Budi. Saat diwawancara di noon cafe
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa seain masalah uang palsu juga akan melakukan kordinasi terkait penggunaan layana transaksi non tunai berupa Qris sehingga apa yang mejadi kehawatiran dari konsumen serta seluruh masyarakat pengguna layanan Qris lebih nyaman dalam bertransaksi.
“Kita aka membuka layanan pengaduan konsumen untuk memfasilitasi antara pihak konsumen dan perbankan sehingga layanan yang diberikan bisa berjalanan dengan baik.”(ir)
