
MAMUJU, sulbar-info.com- (Perkembangan Ekonomi Global dan Nasiona) Perkembangan Ekonomi Global Ketidakpastian perekonomian global sedikit mereda dengan adanya kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari
Perkembangan Ekonomi Nasional Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu diperkuat. Pertumbuhan Tw I 2025 tercatat sebesar 4,87% (yoy), lebih rendah dari Tw IV 2024 sebesar 5,02% (yoy). • Nilai tukar rupiah terkendali dengan kecenderungan menguat. Hingga minggu ketiga Mei 2025 nilai tukar menguat sekitar 1,13% point to point. • Transmisi Keb. Moneter Berjalan baik, kredit perbankan tetap kuat. Pertumbuhan kredit per April 2025 mencapai 8,88% (yoy). • Kinerja Transaksi Ekonomi dan keuangan Digital pada April 2025 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Seperti yang disampakan oleh Kepala BI Perwakilan Sulawesi Barat dalam acara OSBIM Obrolan Santai BI Bareng Media Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat 19 Juni 2025 yang digelat di Atrium Mall Maleo Town Square.
Ada Tujuh (7) Pembahasan pokok yang dipaparkan Oleh Kepala Bank BI Sulbar bersama Deputi Bank BI yaitu; Perkembangan Ekonomi Global dan Nasional, Hasil RDG Bank Indonesia Bulan Juni 2025, Perkembangan Ekonomi & Inflasi Sulawesi Barat, Perkembangan Stabilitas Sistem Keuangan Daerah, Upaya Pengendalian Inflasi di Sulawesi Barat, Upaya Pengembangan UMKM dan Eksyar 7 KKE x PEKsyar.
Hasil RDG BI Bulan Juni 2025; BI Rate Tetap 5,50% Mempertahankan Stabilitas, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17 – 18 Juni 2025 memutuskan untuk mempertahankan: BI Rate sebesar 5,50% Suku Bunga Deposit Facility (DF) sebesar 4,75% Suku Bunga Lending Facility (LF) sebesar 6,25%.
Penguatan strategi stabilisasi nilai tukar Rupiah yang sesuai dengan fundamental terutama melalui intervensi transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri serta transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik. Strategi ini disertai dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder untuk menjaga stabilitas pasar keuangan
Penguatan strategi operasi moneter pro-market guna makin memperkuat efektivitas transmisi penurunan suku bunga, menjaga kecukupan likuiditas, mempercepat pendalaman pasar uang dan pasar valuta asing (valas), serta mendorong aliran masuk modal asing
Penguatan publikasi asesmen transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga kredit berdasarkan sektor prioritas yang menjadi cakupan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM)
Perluasan akseptasi digital melalui akselerasi persiapan implementasi QRIS Antarnegara yaitu: (i) Indonesia-Jepang khususnya untuk transaksi outbound ke Jepang, dan (ii) Indonesia-Tiongkok untuk uji coba implementasi.
Perpanjangan kebijakan tarif Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan kebijakan Kartu Kredit (KK) sampai dengan 31 Desember 2025
Sementara Itu Perkembangan Ekonomi Sulawesi Barat,
Perekonomian Sulawesi Barat pada triwulan I 2025tumbuh 4,83% (yoy), melambatdibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,65% (yoy). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional, yakni sebesar 4,87% (yoy).
- Dari Sisi Lapangan Usaha (LU):
- Faktor Penyebab pertumbuhan melambat: 1. Konstruksi menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi melambat pada triwulan I 2025, seiring dengan penurunan realisasi belanja modal APBN & APBD, sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran oleh Pemerintah Pusat.
- Disisi lain, terdapat faktor pendorong pertumbuhan:
- Industri Pengolahan: peningkatan produksi crude palm oil (CPO) dan produk turunannya, sejalan dengan peningkatan produksi TBS sawit.
- Administrasi Pemerintahan: peningkatan realisasi belanja daerah pada APBD, utamanya belanja pegawai yang bertepatan dengan pembayaran THR pegawai pada HBKN Idul Fitri yang dilakukan pada bulan Maret.
- LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: tumbuh melandai seiring dengan peningkatan produksi padi dan jagung, dan komoditas perkebunan, seperti kelapa sawit, kakao, kelapa dalam, dan nilam. Namun pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh perlambatan produksi perikanan tangkap dan tanaman hortikultura.
- LU Perdagangan Besar dan Eceran: salah satunya disebabkan menurunnya aktivitas pertambangan dan penggalian, pengadaan air, dan konstruksi.
- Dari Sisi Pengeluaran:
- Faktor Penyebab pertumbuhan melambat:
- PMTB/Investasi: menjadi faktor perlambatan pada triwulan I 2025 yang dipengaruhi oleh realisasi belanja modal APBN dan APBD yang menurun akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
- Disisi lain, terdapat faktor pendorong pertumbuhan:
- Ekspor: didorong oleh peningkatan ekspor CPO dan turunannya.
- Konsumsi RT: sejalan dengan adanya momen bulan Ramadhan serta HBKN Idul Fitri 2025.
- Konsumsi Pemerintah: sejalan dengan adanya peningkatan realisasi belanja pegawai yang bertepatan dengan pembayaran THR pegawai pada HBKN Idul Fitri
Perkembangan Inflasi Sulawesi Barat;
Tingkat inflasi Sulawesi Barat pada Mei 2025 secara tahunan tercatat sebesar 3,21% (yoy) atau secara bulanan sebesar -0,22% (mtm), lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional sebesar 1,60%(yoy).
Komoditas utama yang memengaruhi terjadinya deflasi bulanan adalah: Tingkat Inflasi Nasional
- Tomat, akibat pasokan tomat terjaga baik yang berasal dari luar Sulbar yakni Kab. Enrekang.
- Aneka ikan Laut (Ikan Tuna dan Ikan Kembung), akibat perbaikan pasokan ikan yang dihasilkan oleh nelayan Sulbar pasca libur melaut di momen HBKN.
- Cabai Rawit dan Bawang Merah, akibat pasokan yang berasal dari lahan pertanian di dataran tinggi Kab. Mamuju, pasokan bawang merah dari Sulbar (Kab. Majene) dan Kab. Enrekang terjaga baik, serta nirmalisasi konsumsi masyarakat pasca HBKN. Di sisi lain, sejumlah komoditas menyumbangkan inflasi, seperti beras, cabai merah, tarif angkuta udara, tarif pulsa ponsel, dan nasi dengan lauk.
Provinsi Sulawesi Barat berada di eringkat kedua tertinggi tingkat inflasi tahunan di wilayah Sulampua pada Mei 2025.
- Top 3 Provinsi dengan Tingkat inflasi tahunan tertinggi di wilayah Sulampua pada Mei 2025 adalah Papua Pegunungan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
- Top 3 Provinsi dengan Tingkat inflasi tahunan terendah di wilayah Sulampua perMei 2025 adalah Papua Barat, Gorontalo, dan Papua.